KABARBUANA.COM - Sejarah memiliki arti penting bagi suatu bangsa. Sejarah memiliki peran sebagai pembelajaran sekaligus pengingat ketika melakukan refleksi diri agar bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan di masa lalu.
Sejarah juga bisa dijadikan referensi untuk mengatasi suatu permasalahan di masa kini yang pernah terjadi di masa lalu.Namun tidak semua sejarah diajarkan di Sekolah, ada beberapa sejarah yang dianggap kontroversial sehingga tidak diajarkan di Sekolah.
Meski begitu sudah sepatutnya kita sebagai warga Indonesia mengetahui dengan baik sejarah bangsa ini agar bisa dijadikan pembelajaran di kedepannya. Berikut 7 fakta sejarah indonesia yang tidak diajarkan disekolah.
Baca Juga: Korea Utara Menembakkan Rudal Setelah Korea Selatan Mengumumkan Rencana Latihan Militer Bersama AS
1. Pahlawan dari Kiri
Tidak banyak yang tahu, bahwa ada dua tokoh komunis yang menyandang gelar pahlawan. Mereka adalah Alimin dan Tan Malaka. Sejak Remaja, keduanya aktif dalam pergerakan Nasional.
Alimin bersama-sama dengan Semaun dan Darsono mendirikan persyarikatan Komunis di Hindia dan kemudian berganti menjadi Partai Komunis Indonesia.Sementara Tan Malaka juga pernah menjadi ketua PKI tahun 1921. Keduanya merupakan tokoh perjuangan sekaligus tokoh komunis pertama.
2. Teori China
Dalam buku “ Runtuhnya Kerajaan Hindu Jawa dan Timbulnya Negara-negara Islam di Nusantara” Profesor Slamet Muljana mengemukakan bahwa berdasarkan penelitiannya, yang diambil dari beberapa naskah yang selama ini jarang dirujuk oleh ahli-ahli sejarah yaitu Serat Kanda, Babad Tanah Jawi, dan Naskah Kuno dari Klenteng Sam Poo Kong.
Baca Juga: Bingung Mau Nongkrong Dimana? Ini Tempat Nongkrong Asyik yang Gak Bikin Kantong Bolong
Bahwa Sebagian walisongo itu berasal dari China tau Tionghoa peranakan. Namun pendapat ini ditentang oleh pemerintahan orde baru karena dianggap melawan arus sejarah yang telah menetapkan bahwa para walisongo berasal darI Arab atau Yaman bukan China.
3. Naskah Proklamasi
Teks Proklamasi yang ditulis oleh bung karno ternyata tidak pernah disimpan oleh pemerintah hingga 1992. Naskah ini bahkan ditemukan di tempat sampah rumah Laksamana Maeda oleh wartawan bernama BM Diah pada tahun 1945, lalu pada tahun 1992 naskah tersebut diserahkan kepada Presiden Soeharto setelah menyimpannya selama 46 tahun lebih.
4. Indonesia Pernah Ikut Piala Dunia
Artikel Terkait
Mengenal Kerajaan Blambangan, Kerajaan Hindu Terakhir di Pulau Jawa yang Terkenal dengan Kisah Damarwulan
Resep Pasta Spageti Aglio e Olio, Yang Bikin Kamu Nagih
Bagaimana Sejarah Pasta Aglio e Olio, Dari Masyarakat Miskin dan Bawah menjadi Hidangan di Restoran Mewah
Bagaimana Masakan Italia dapat Berkembang dan Terkenal Di Penjuru Duni
Lebih Dekat ke Wilayah Provinsi Banten, Mengapa Kepulauan Seribu Masuk DKI Jakarta?