KABARBUANA.COM - Stunting merupakan kondisi terhambatnya pertumbuhan anak karena kekurangan gizi kronis.
Angka stunting di Indonesia pada 2022 mengalami penurunan dari 24% pada 2020 menjadi 21,6%.
Namun, angka itu masih di atas standar WHO dimana kasus stunting di suatu negara tidak boleh lebih dari 20%.
Baca Juga: Gampang Banget! Ini Resep Ayam Brokoli yang Enak, Gurih, dan Sehat
Angka itu juga masih jauh dibanding target Indonesia menuju 14% kasus stunting di 2024.
Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 menunjukkan bahwa stunting yang terjadi pada anak di Indonesia banyak terjadi sejak sebelum lahir.
Kemudian meningkat 1,6 kali pada anak usia 6-12 bulan dengan angka kasus 13,8%. Dan diikuti pada rentang usia 12-23 bulan dengan 22,4% kasus.
Dari data itu kita bisa lihat pentingnya pemenuhan gizi sejak remaja, ibu hamil, menyusui, dan gizi pada Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) balita.
Baca Juga: 10 Gaya Hidup Sehat yang Bisa Kalian Ikuti Mulai Hari Ini!
Faktor utama yang memengaruhi stunting adalah asupan gizi anak mulai dari awal kehamilan hingga usia 2 tahun yang tidak terpenuhi dengan baik.
Stunting ini berpotensi memperlambat perkembangan otak pada anak.
Sehingga memiliki dampak jangka panjang berupa keterbelakangan mental dan rendahnya kemampuan belajar.
Selain itu, stunting juga berdampak pada meningkatnya risiko penyakit kronis saat dewasa, seperti diabetes, hipertensi, hingga obesitas.
Baca Juga: Bikin Hangat! Ini Resep Kimchi Jjiigae (Sup Kimchi) Khas Korea yang Sehat dan Mudah
Artikel Terkait
Potret Jokowi Ikut Ramaikan Jalan Sehat Menuju Peringatan 1 Abad NU: Warga Sehat Negara Kuat
5 Resep Makanan Sehat untuk Diet Anda: Dari Sarapan Hingga Makan Malam
Waspada! 5 Makanan Sehat ini Ternyata Bisa Beracun
Resep 'Yachaejeon', Bakwan Ala Korea, Sehat dan Bergizi
Nyemil Sehat dengan Kroket Kentang Keju. Yuk Intip Cara Buatnya!