KABARBUANA - Untuk membangun Green building itu tidak sembarangan dalam mendesainnya. ada beberapa kriteria dasar yang digunakan sebagai acuan penilaian.
Kriteria-kriteria tersebut diatur dan dinilai kelayakannya oleh Green Building Council Indonesia (GBCI).
Yang pertama appropriate site development artinya tepat guna lahan.
Baca Juga: Psikologi dalam Arsitektur, Apa Dampak Warna Pada Psikologi?
Pada area site terdapat area dasar hijau, pemilihan tapak, aksesibilitas komunitas, transportasi umum, fasilitas menggunakan sepeda, landscape pada lahan, iklim mikro, manajemen air hujan.
Yang kedua Efisiensi dan konservasi energi
Hal yang harus diperhatikan yaitu pemasangan sub meter, penggunaan OTTV, Penghematan energi, pencahayaan alami, ventilasi, perubahan iklim, energi terbarukan.
Yang ketiga Konservasi terhadap air
Baca Juga: Rekomendasi Peralatan Kuliah Jurusan Arsitektur untuk Mahasiswa Baru
Pada area site dilakukan pemasangan alat meteran air, perhitungan penggunaan air, pengurangan penggunaan air, fitur air, daur ulang air, sumber air alternatif, penampungan air hujan, efisiensi penggunaan air landscape.
Yang keempat sumber dan siklus material.
Tidak menggunakan chloro fluoro carbon, menggunakan material bekas bangunan lama, mengurangi jejak ekologi dari proses ekstraksi, refrigeran tanpa ODP, kayu bersertifikat material prefabrikasi, material regional.
Yang kelima kesehatan dan kenyamanan dalam ruang.
Artikel Terkait
Rekomendasi Peralatan Kuliah Jurusan Arsitektur untuk Mahasiswa Baru
Tahu Ga Sih Kenapa Gedung Tinggi Memakai Full Material Kaca?
Mau Bangun Rumah Pakai Jasa Arsitek? Yuk Simak Tips Memilih Jasa Arsiteknya!
Psikologi dalam Arsitektur, Apa Dampak Warna Pada Psikologi?