Lagi Stress? Kenali Hormon Kebahagiaan dan Cara Mengaktifkannya

KABARBUANA.COM- Gimana kabarnya, teman? Masih berkutat pada aktivitas dunia yang kamu harap akan membawa perubahan? Disini, aku mau menyapa kalian dulu sebelum lanjut ke inti tulisan. Sehat-sehat ya! Semangat dalam berproses untuk menjadi insan cemerlang. Semoga apa yang kamu usahakan bisa menjadi kenyataan dan bermanfaat di lingkungan kamu berada.

Dalam berproses menuju sukses, pastinya banyak rintangan yang akan menghampiri dirimu. Baik prosesnya berupa belajar, bekerja, berdo’a atau yang lainnya.

Tidak jarang, banyak orang yang mengeluh karena menghadapi kesulitan-kesulitan yang ia rasa menjadi batu besar sebagai penghalang di tengah jalan. Kalau dipaksa untuk menyingkirkan batu tersebut terus menerus, pasti akan kewalahan dan berakhir dengan stress.

Kalian pasti tahu kalau stress gak baik buat kesehatan. Nah, kalau sudah stress, bagaimana caranya untuk mengembalikan kebahagiaan buat diri kita.

Baca Juga: Apakah Pasangan Kamu Bertipe Red Flag? Berikut ini Adalah Tanda - Tanda Seseorang Yang Memiliki Tipe Red Flag

Untuk kalian yang lagi stress mikirin kerjaan gak beres-beres, mikirin tumpukan tugas yang kian meninggi, mikirin dompet yang tebalnya masyaallah, ini dia sedikit pengetahuan tentang hormon kebahagiaan dan cara mengakifkannya:

1. Dopamain

Dopamain merupakan hormon yang dapat memunculkan kebahagiaan atau kesenangan dalam diri. Hormon ini memberi senyawa kimia ke otak yang bermanfaat untuk banyak hal, seperti motivasi, memori, dan gerakan tubuh.

Cara mengaktifkannya yaitu dengan makan makanan enak, tidur yang cukup, dan mandi air hangat.

2. Oksitosin

Oksitosin merupakan hormon yang berperan penting dalam percintaan. Cara mengaktifkannya yaitu dengan berbagi cerita, sentuhan fisik, dan melakukan kebaikan.

3. Serotonin

Baca Juga: 3 Insight yang Bisa Kamu Petik dari Buku Designing Your Life: How t o Build a Well-lived and Joyful Life

Serotonin merupakan hormon yang sangat penting dalam menyetting suasana hati dan mncegah stress atau depresi.