Abundance Mindset untuk Hidup Bahagia dengan Merasa Cukup (Belajar dari Buku Kamu Tak Harus Sempurna)

KABARBUANA.COM - Manusia sering kali merasa kecewa akan hal-hal yang tak dapat dimiliki. Meminta segalanya meksipun itu bukanlah hal yang dibutuhkan.

Hidup dirasa tak pernah cukup. Akan ada banyak hal yang dituntut untuk dimiliki hingga melakukan banyak cara yang mana baik itu positif hingga cara yang negatif untuk mendapatkan sesuatu.

Pemaksaan ini bukannya dapat digunakan untuk melihat diri kita yang pekerja keras dan mau berusaha. Namun, justru lebih menggambarkan diri kita yang terlalu rakus atau tamak.

Baca Juga: Uncertainty Reduction Theory (Teori Pengurangan Ketidakpastian) dalam Komunikasi Interpersonal, Ternyata ini!

Memuaskan diri sendiri seolah-olah tidak ada habisnya. Selesai mendapatkan satu, akan lebih menggebu-gebu untuk berusaha mendapatkan yang lainnya.

Dalam buku “Kamu Tak Harus Sempurna” karya Anastasia Satriyo, M.Psi disebutkan bahwa keyakinan dalam tidak akan pernah merasa cukup ini disebutkan sebagai scarcity mindset.

Kita akan senantiasa terbelenggu dalam usaha mendapatkan hal-hal yang sebenarnya di luar kuasa kita. Padahal, sesuatu yang berlebihan itu tentu tidak baik.

Buku di atas juga memberitahu kita solusi untuk mengatasi scarcity mindset, yaitu dengan abundance mindset.

Abundance mindset merupakan pola pikir yang berkebalikan dengan scarcity mindset. Pola pikir ini merupakan pola pikir yang membuat diri kita yakin memiliki kecukupan, bahkan kelimpahan.

Baca Juga: Sering Merasa Tidak Nyaman Dengan Perasaanmu? Coba Lakukan Hal Ini Agar Kamu Merasa Lebih Baik

Pola pikir yang demikian akan membuat kita secara lebih luas mampu melihat berbagai perspektif. Hal ini membantu kita dalam meyakini bahwa semesta atau Tuhan adalah sumber dari segalanya.

Agar tidak salah paham, mungkin kita dapat pahami bahwa segalanya yang kita butuhkan di dunia ini nantinya akan selalu terpenuhi, entah dari mana sumbernya atau siapa yang memberi.

Kita hidup dengan tujuan untuk bertahan hidup. Oleh karena itu kita bekerja untuk memenuhi kebutuhan finansial. Setiap harinya kita akan makan dan minum untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Kita juga belajar agar mendapatkan ilmu-ilmu yang bermanfaat untuk bertahan hidup.

Semua telah disediakan sesuai dengan porsi. Maka bersyukur ketika telah mendapatkan bagian yang cukup adalah pilihan paling tepat.