KABARBUANA.COM - Kota Semarang memiliki kondisi iklim tropis dengan tipe Iklim tropis monsunal yang dipengaruhi oleh letak lintang yang cukup jauh dari khatulistiwa sehingga efek hujan tahunan kurang berpengaruh di Kota Semarang.
Iklim monsunal ini juga berpengaruh terhadap pola musim di Kota Semarang secara periodik, yaitu musim kering/kemarau dan musim basah/penghujan.
Pola musim di Kota Semarang disebabkan oleh pergerakan tahunan matahari yang menyebabkan perubahan dan perbedaan tekanan pada wilayah permukaan bumi.
Baca Juga: Indonesia Dilanda Cuaca Panas Ekstrem, Lakukan Hal Berikut Agar Kamu Tetap Sehat
Musim kering/kemarau memiliki periode 6 bulan (April–September) meskipun keadaan dan awal musim sering berubah-ubah.
Bulan Agustus merupakan puncak musim kering dengan rata-rata curah hujan 60 mm dengan suhu rata-rata 28 derajat.
Musim kering ini memiliki karakteristik kondisi udara yang kering dan terik.
Musim peralihan merupakan periode dimana terjadi pergantian musim, baik basah ke kering maupun sebaliknya.
Musim peralihan ini terjadi pada bulan-bulan awal dan akhir baik musim basah maupun kering, yaitu bulan September, Oktober, Maret, dan April.
Musim peralihan ini ditandai dengan bulan-bulan lembab.
Karakteristik musim peralihan ini ditandai dengan kondisi udara yang sangat lembab, sehingga menimbulkan efek gerah pada tubuh.
Umumnya saat musim kemarau itu memiliki fenomena jika siang panas dan ketika dini hari hingga pagi cenderung lebih dingin dari biasanya karena tutupan awan yang sedikit.
Baca Juga: Manfaat Mandi Air Dingin dan Air Panas yang Perlu Kamu Tahu
Artikel Terkait
Ingin Jadi Influencer? Ini Langkah Awal yang Harus Kamu Coba!
Generasi Z Memimpikan Karir Baru Sebagai Influencer: Mengapa dan Bagaimana Mereka Melakukannya?
Menghadapi Haters di Sosial Media: Tips Bijak untuk Menjaga Kesehatan Mental
Crushless Tapi Pengen Punya Pacar, 3 Lagu Ini Pas Banget Buat Didenger!
Generasi Zilenial vs. Milenial: Apa Bedanya dan Mengapa Ini Penting?