Potensi Energi Matahari sebagai Energi Terbarukan di Indonesia

KABARBUANA.COM - Indonesia, negara yang kaya akan sumber energi, merupakan surga bagi industri energi di Asia Tenggara. Saat ini negara Indonesia masih banyak menggunakan bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi guna memenuhi kebutuhan hidup masyarakatnya.

Padahal, Indonesia memiliki banyak sumber energi terbarukan yang bisa dikembangkan sebagai antisipasi terbatasnya sumber energi fosil seperti batubara dan minyak bumi.

Sumber energi terbarukan di Indonesia banyak sekali macamnya. Beberapa sumber energi terbarukan tersebut sangat potensial jika dikembangkan dan dimanfaatkan sebaik mungkin sehingga mampu membantu keamanan energi dalam jangka panjang.

Baca Juga: Jika Kamu Orang Tua Hindari Kebiasaan Ini Terhadap Anak, Yuk Simak Apa Saja Itu!

Sumber energi tersebut antara lain energi matahari, energi angin, energi biomassa, dan energi geothermal atau panas bumi. Empat sumber energi itu berpotensi dimanfaatkan untuk pembangkit listrik di Indonesia.

Energi matahari merupakan salah satu sumber energi yang cukup manjanjikan untuk menjawab permasalahan energi di dunia yang memiliki potensi yang lebih besar daripada sumber energi lainnya serta ramah lingkungan.

Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Menurut Handayani pada tahun 2015, musim kemarau umunya berlangsung pada bulan Juni sampai dengan bulan September.

Jangka waktu musim kemarau dan waktu siang yang lama dan stabil serta temperature yang cukup menjadikan energi matahari dapat diandalkan sebagai solusi energi terbarukan di Indonesia.

Energi matahari dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik dalam bentuk panel surya atau photovoltaic. Terdapat 3 sistem pada serangkaian photovoltaic system yakni sistem input, sistem operasi, dan sistem output.

Baca Juga: Erick Thohir Jadi Cawapres Nomor Satu Pilihan Masyarakat Berdasarkan Survei Indikator Ungguli Ridwal Kamil

Sistem input berisikan panel surya yang menyerap cahaya matahari untuk diolah menjadi listrik DC yang disimpan kedalam baterai yang dikontrol oleh SCC (Solar Charge Controller). Terakhir, tegangan dan muatan listrik searah atau DC dikonversi menjadi arus bolak-balik (AC) supaya dapat dijadikan sumber tenaga listrik rumah tangga, perusahaan, dan lain-lain.

Saat ini terdapat beberapa proyek besar di Indonesia yang memanfaatkan energi matahari sebagi sumber energi. Salah satunya yang unik adalah pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Cirata di Waduk Cirata.

Waduk ini terletak di 3 daerah yaitu Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Cianjur. PLTS ini adalah PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara dan pertama di Indonesia.

Selain di Waduk Cirata, PLTS banyak tersebar di berbagai daerah di Indonesia seperti DKI Jakarta, Kabupaten Temanggung, dan masih banyak lagi. [] M. Afif Kurniawan