Resesi Seks Terjadi di Jepang! Perjodohan Massal Diselenggarakan Pemerintah!

- Sabtu, 18 Maret 2023 | 19:58 WIB
Perjodohan Massal di Jepang (Instagram.com/@insight_zona - KABARBUANA.COM)
Perjodohan Massal di Jepang (Instagram.com/@insight_zona - KABARBUANA.COM)

KABARBUANA.COM - Jepang adalah salah satu negara maju yang ada di dunia. Per tanggal 1 Agustus 2021, Jepang memiliki jumlah populasi sebanyak 126.420.000 penduduk. Jepang menjadi salah satu negara dengan jumlah populasi penduduk yang banyak.

Akan tetapi, akhir-akhir ini kita sering mendengar dan melihat berita bahwa ternyata Jepang sedang mengalami resesi seks yang berakibat pada menurunnya angka kelahiran di Jepang.

Dilansir dari kompas.tv, pada tahun 2022 Jepang memiliki angka kelahiran terendah. Hal tersebut berpengaruh pada penyusutan populasi di Jepang hingga “situsi krisis” menjadi sebutan yang dibuat oleh pemerintah Jepang untuk kasus tersebut.

Baca Juga: PSSI Berencana Datangkan Timnas Argentina untuk Menjadi Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday Juni 2023

Angka kelahiran di Jepang pada tahun 2022 yaitu mencapai 599.636 yang terhitung sepanjang Bulan Januari hingga September. Pada tahun 2022 pula, Jepang mencapai rekor kelahiran bayi terendah yakni kurang dari 800.000 bayi.

Masalah tersebut tentu tidak dibiarkan begitu saja oleh pemerintah Jepang. Ada berbagai upaya yang dilakukan untuk meningkatkan angka kelahiran, demi meningkatkan populasi penduduk di Jepang.

Penduduknya diharapkan dapat menikah dan memiliki anak. Pemerintah pun sampai menjanjikan berbagai subsidi yang digunakan untuk keperluan pasangan yang mau memiliki anak hingga perawatannya.

Pemerintah Jepang bahkan juga menyelenggarakan acara perjodohan untuk penduduk yang sulit mencari pasangan.

Baca Juga: Tips Puasa Bagi Penderita Sakit Maag

Dari akun instagram @insight_zona, disebutkan bahwa pemerintah prefektur Aichi melakukan perjododan massal yang pernah diadakan di Jepang. Sebanyak 400 penduduk yang belum memiliki pasangan dikumpulkan di Kota Nagakute.

Rentang usia penduduk yang mengikuti acara tersebut adalah pada 20 hingga 30 tahun yang bertempat tinggal di Aichi. 

Kegiatan yang dilakukan penduduk Jepang dalam acara tersebut yakni belajar mengenai cara berbicara dengan lawan jenis dengan cara yang baik. Upaya tersebut dilakukan untuk membantu penduduknya menemukan jodoh melalui keterampilan yang mendukung.

Penduduk pun kemudian dikelompokkan menjadi kelompok-kelompok kecil untuk nantinya dapat mencari jodoh idaman mereka.

Baca Juga: Pegadilan Internasional Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Vladimir Putin, Apa Dampaknya?

Halaman:

Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X