KABARBUANA.COM - Indonesia negara yang mempunyai berbagai macam ragam budaya, tradisi, dan kuliner di setiap daerahnya. Termasuk ketika lebaran tiba, setiap daerah di Indonesia mempunyai tradisi dan juga kuliner khasnya masing-masing, salah satunya adalah ketupat. Yuk cari tahu, bagaimana sih filosofi dari ketupat itu? Simak selengkapnya.
Ketupat adalah menu andalan yang selalu dihidangkan ketika hari raya Idul Fitri di Indonesia.
Ini dia sejarah dan filosofi dari ketupat yang perlu kamu tahu, Sob!
Baca Juga: Mengenal Risiko Kanker Kulit Akibat Paparan Sinar UV Berlebihan
Ketupat atau lebih dikenal dengan sebutan kupat adalah simbol perayaan hari raya Islam di wilayah Jawa.
Hal ini berawal sejak masa pemerintahan Kerajaan Demak pada awal abad ke-15.
Salah seorang Walisongo, Sunan Kalijaga, memperkenalkan tradisi ketupat dengan maksud tradisi ketupat itu sebagai media berdakwah melalui pendekatan kultur budaya masyarakat setempat.
Konon, ketupat merupakan demitologisasi dan desakralisasi pemujaan Dewi Sri, yang diawali sejak kerajaan kuno Majalah dan Kerajaan Pajajaran.
Baca Juga: Shopee dan Tokopedia Bakal Naikkan Biaya, Pembeli Harus Lebih Hemat!
Mengapa ketupat dijadikan sebagai kuliner khas lebaran? Sebab ketupat ketupat termasuk makanan yang bisa bertahan lama.
Ketika lebaran, masyarakat akan disibukkan dengan agenda silaturahmi. Sehingga mereka tidak sempat membuat makanan lagi.
Nah, ternyata makanan khas lebaran ini memiliki beberapa filosofi dibalik tampilannya yang unik.
Baca Juga: Shopee dan Tokopedia Bakal Naikkan Biaya, Pembeli Harus Lebih Hemat!
Ketupat itu melambangkan nafsu dunia yang dikemas dengan hati nurani.
Artikel Terkait
Berikut Anjuran dan Keutamaan Menghidupkan Malam Hari Raya
Cuti Lebaran, Tempat Ini Bisa Kamu Jadikan Ide Wisata Liburan
5 Ciri Khas yang Selalu Ada Saat Lebaran di Desa Sumowono, Check This Out!
Bikin Geleng Kepala, Berikut Potret Tradisi Lebaran Anak Muda Kabupaten Ngawi
Liburan Telah Usai! Ini Tips Kelola Stres Saat Arus Balik Mudik Lebaran