Sumber hukum Islam dapat dibagi menjadi dua jenis.
Pertama, sumber naqli, yaitu sumber hukum Islam yang berasal dari petunjuk Allah SWT.
Sumber naqli ada dua, yaitu Al-Quran dan Sunnah. Kedua sumber ini merupakan sumber hukum primer di dalam hukum Islam.
Al-Quran adalah sumber hukum Islam utama, yang merupakan wahyu Allah SWT, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril As.
Al-Quran terdiri atas 114 surat, dari surat Al-Fatihah hingga surat al-Nas, yang membacanya dianggap sebagai ibadah.
Sedangkan Sunnah merupakan sumber hukum Islam primer yang disandarkan pada ucapan, perbuatan, atau diamnya Nabi Muhammad SAW.
Karena itu, sunnah dibagi menjadi tiga: sunnah qauliyah (sabda Nabi), sunnah fi'liyyah (tindakan Nabi), dan sunnah taqririyah (diamnya Nabi tentang suatu hal).
Kedua, selain sumber naqli, sumber hukum Islam juga berasal dari sumber aqli.
Sumber aqli adalah sumber hukum Islam yang merupakan hasil penalaran (reasoning) dari para ahli.
Contoh dari sumber aqli antara lain ijma' dan qiyas. Ijma' adalah kesepakatan para ahli hukum Islam di suatu masa tentang suatu masalah hukum.
Adapun qiyas adalah menganalogikan hukum sesuatu kepada hukum sesuatu yang lain, yang ada di dalam nash Al-Quran maupun Sunnah, karena keduanya memiliki karakter yang sama.
Contohnya hukum meminum alkohol, yang dihukumi haram atas dasar qiyas.
Hukum meminum alkohol dianalogkan dengam hukum khamr (minuman keras) sebagaimana disebutkan di dalam Al-Quran.
Selain ijma dan qiyas, yang termasuk sumber aqli lainnya adalah istihsan, maslahah mursalah, dan lain-lain.
