Apakah Boleh, Menambah Bacaan di Akhir Sujud?

KABARBUANA.COM - Dari Abu Hurairah r.a (diriwayatkan) bahwa Rasulullah saw bersabda, “Keadaan seorang hamba yang paling dekat dari Rabbnya adalah ketika dia sujud, maka perbanyaklah doa.” [HR. Muslim, hadis no. 313]. 

Sholat merupakan salah satu ibadah yang tata pelaksaannya harus dilakukan sesuai dengan apa diajarkan rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam baik dari segi gerakan maupun bacaan.

Lalu bagaimana dengan hadist diatas?

Baca Juga: Fakta Unik tentang Infinity Symbol dalam Matematika, Ini Penjelasannya!

Pada lafal sujud yang dimaksud disini bukan hanya berfokus kepada satu sujud tertentu.

Akan tetapi disini merupakan lafal mutlak dengan demikian, doa dapat dilakukan pada setiap sujud di waktu sholat.

Selanjutnya pada lafadz, maka perbanyaklah (fā āktsiru) ini bermakna mengulang ulang bacaan sujud yang telah disyari'arkan bukan menambah dengan bacaan yang lainnya.

Diantara doa-doa yang sering dibaca oleh Rasulullah saw disebutkan dalam hadis sebagai berikut:

سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ رَبَّنَا وَ بِحَمْدِكَ اللّهُمَّ اغْفِرْلِي; boleh juga membaca: سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى; atau سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّ الْمَلَائِكَةِ وَ الرُّوْحِ. 

Baca Juga: Resep Nasi Gandul, Makanan Khas Kabupaten Pati yang Sangat Gurih dan Lezat

Akan tetapi Rasul selalu membaca yang pertama, sesuai dengan hadis riwayat al-Bukhari dan Muslim.

Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam., sesungguhnya shalat ini tidak boleh ada didalamnya sesuatu dari perkataan manusia. Sesungguhnya ia adalah tasbih, takbir dan bacaan al-Qur'an (Ditakhrijkan oleh Muslim).

Sesorang yang membaca doa sujud lalu menambahkan doa lainnya sehingga waktu sujudnya lebih panjang maka itu tidak diperkenankan.

Ibn Baththal dalam kitabnya “Syarḥ Shaḥiḥ al-Bukhari li ibn Baththal” menyebutkan bahwa kisaran lama sujud dan rukuknya Nabi saw berbeda ketika salat jamaah dengan salat sendiri.