Sejarah dan Beragam Peristiwa Bersejarah di Bulan Dzulqodah

Oleh : Mohammad Fattahul Alim

KABARBUANA.COM - Hari ini tidak terasa kita sudah masuk di bulan Dzulqodah. Secara harfiah sendiri asal mula dinamakan bulan Dzulqodah disebabkan oleh tradisi atau kebiasaan bangsa Arab pada jaman dulu yang tidak melakukan kegiatan peperangan atau perjalanan ke luar kota (qu’uud ‘anil qitaal awil rihlah).

Masyarakat Arab jaman itu hanya berdiam diri di dalam rumah atau sekadar beraktivitas di lingkungan sekitar.

Bulan Dzulqodah merupakan bulan ke-11 dalam kalender Islam. Dalam tradisi masyarakat Jawa, bulan ini memiliki istilah sasi Apit.

Baca Juga: Inilah Pentingnya City Branding dalam Membentuk Citra Kota yang Menarik

Makna Apit berarti terjepit atau terhimpit. Ini tidak lepas karena bulan Dzulqodah berada di antara dua Hari Raya besar umat Islam yakni Idul Fitri (Syawal) dan Idul Adha (Dzulhijah).

Dzulqodah menjadi salah satu dan permulaan dari empat bulan yang dimuliakan (al-Asyhur al-Hurum) oleh Allah SWT.

Adapun empat bulan haram meliputi bulan Dzulqodah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam (QS at-Taubah: 36),

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ (سورة التوبة: ٣٦)

Artinya: “Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah adalah dua belas bulan, sebagaimana dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya terdapat empat bulan yang dimuliakan (Dzulqodah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab)”.

Baca Juga: Bukan Kebetulan! Ini Alasan Lulusan Teknik Menjadi Penghasil Miliarder Terbanyak di Dunia

Keagungan bulan Dzulqodah misalnya semua amal perbuatan baik maupun buruk akan dilipatgandakan oleh Allah SWT.

Allah melarang umat Islam untuk melakukan peperangan sebagai bentuk memuliakan bulan ini.